Friday, 8 April 2011

Aku berjalan, aku belajar. (5)


...satu-satunya rumah Allah di Seoul...



Ada ketikanya,
suara hati kita tak pernah bernilai pada pandangan mata manusia lain.

Dan ada ketikanya,
meluah rasa itu ternyata lebih menyakitkan.

Lalu hati mula menghadam,
bahawa diam itu ternyata lebih baik,
walau hati tak sekuat mana menahan rasa,
demi menahan sakit mata yang melihat.




~~~~~~~~~~~

Oh, mungkin inikah berlapang dada?


[Seoul, Korea. 18/2/2011-24/2/2011]

2 comments:

mamawana said...

Sakitnya
Lukanya hati...
Bila meluah rasa
Bukan pada tempatnya..
Lebih baik hanya pada DIA

Teratai Biru said...

rasa yang menggerhana itu tak terluah peribahasanya dunia...