Wednesday 26 December 2012

Sebab-Musabab Untuk Berhenti


Mungkin,
ini teguran Tuhan,
yang mengkhabarkan,
'Aku bersama kamu'.

Sedih memang sedih.
Bila mesej,
tiada balasan.
Pabila ditanya,
tiada jawapan.

Kalau kejar,
bisa lari,
mungkin.

Ha Ha Ha

Niat.
Perbaharui niat.

Muhasabah.


Muhasabah itu bisa menguatkan iman, [Kredit : Google]


---

Satu waktu, sudah lama sekali
Seseorang berkata dengan wajah sendu
Alangkah beratnya, alangkah banyaknya rintangan
Alangkah berbilang sandungan, alangkah rumitnya

Aku bertanya, lalu?
Dia menatapku dalam-dalam, lalu menunduk
Apakah sebaiknya kuhentikan saja ikhtiar ini?

Hanya kerana itu kau menyerah kawan?
Aku bertanya meski tak begitu yakin apa aku sanggup
Menghadapi seksa badai ujian dalam ikhtiar seperti dialaminya
Yah, bagaimana lagi? Tidakkah semua hadangan ini petanda
Bahawa Allah tak meredhainya?

Aku membersamainya menghela nafas panjang
Lalu aku bertanya, andai Muhammad, Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Berpikir sebagaimana engkau menalar, kan adakah Islam di muka bumi?

Maksudmu akhi? Ia terbelalak

Ya. Andai Muhammad berpikir bahawa banyak kesulitan
Berarti tak diradhai Allah bukankah ia akan berhenti di awal-awal risalah?
Ada banyak titik sepertimu saat ini, saat Muhammad
Bisa mempertimbangkan untuk menghentikan ikhtiar

Mungkin saat dalam rukuknya ia dijerat di bahagian leher
Mungkin saat ia sujud lalu kepalanya disiram isi perut unta
Mungkin saat ia bangkit dari duduk lalu dahinya disambar batu
Mungkin saat ia dikatai gila, penyair, dukun dan tukang sihir
Mungkin saat ia dan keluarga diboikot total di syi’b Abi Thalib
Mungkin saat ia saksikan sahabat-sahabatnya disiksa di depan mata
Atau saat paman terkasih dan isteri tersayang berpulang
Atau justeru saat dunia ditawarkan padanya, takhta, harta, wanita

Jika Muhammad berpikir sebagaimana engkau menalar
Tidakkah ia punya banyak saat untuk memilih berhenti?

Tapi Muhammad tahu, kawan
Ridha Allah tak terletak pada sulit atau mudahnya
Berat atau ringannya, bahagia atau deritanya
Senyum atau lukanya, tawa atau tangisnya

Ridha Allah terletak pada
Apakah kita mentaatiNya dalam menghadapi semua itu
Apakah kita berjalan dengan menjaga perintah dan larangNya
Dalam semua keadaan dan ikhtiar yang kita lakukan

Maka selama di situ engkau berjalan
Bersemangatlah kawan!

Dalam Dekapan Ukhuwah
[Salim A. Fillah]

---

Diserap masuk ke blog ini, dari situ.


---


Untuk yang suka direct-direct :

1) Sememangnya wujud manusia yang bila diajak kepada program tarbiyah, seperti usrah, liqa mahupun pergi berpiknik hujung minggu sambil mentadabbur alquran, mereka menolak. Tapi kalau ajak shopping atau jalan-jalan tengok bunga, rileks je mereka follow.

2)  Sabar dan solat lah. 


No comments: